Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem perlindungan tenaga kerja untuk menghindarkan diri dari adanya risiko kerugian sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien. CV. XYZ merupakan industri yang bergerak di bidang manufaktur dimana terdapat 13 seksi di lantai produksinya yang melibatkan mesin konvensional dan hampir 1000 pekerja terlibat. Dalam menjalankan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) nya, CV. XYZ telah melakukan langkah kongkrit dengan melakukan manajemen risiko dalam merencanakan, mengevaluasi, dan melakukan aksi perbaikan setiap satu periode di awal tahun. Namun, walaupun CV. XYZ telah melaksanakan proses manajemen risikonya, masih ditemukan risiko berulang yang sudah teridentifikasi dalam manajemen risiko dan terdapat risiko baru yang belum teridentifikasi dalam manajemen risiko. Risiko yang terjadi ditemukan pada kuartal tiga tahun 2023 berdasarkan pada temuan secara langsung. Artinya, manajemen risiko yang diterapkan masih belum efektif. Hal ini dapat diakibatkan karena belum tercapainya perencanaan dengan kondisi aktual. Salah satu cara untuk menyelesaikannya adalah dengan melakukan perancangan risk register dengan melakukan perancangan proses bisnis risk register usulan, pembakuan proses melalui Standard Operating Procedur (SOP), dan model dashboard antarmuka real time risk register report.
Topik dari tugas akhir ini berfokus pada perancangan risk register. Analisis gap kebutuhan stakeholder dilakukan terhadap proses manajemen risiko eksisting untuk mencari kelemahan proses bisnis eksisting dan perancangan didasarkan pada perbaikan menggunakan metode Business Process Reengineering (BPR) didukung dengan pemenuhan siklus PDCA terhadap usulan perancangan. Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah usulan perancangan risk register didukung dengan pembakuan proses menggunakan Standard Operating Procedure (SOP), dan output tambahan berupa perancangan model dashboard antarmuka real time risk register report. Perancangan SOP dilakukan sebagai pedoman bagi stakeholder yang relevan untuk melaksanakan proses risk register. Selain itu, SOP juga ditujukkan sebagai dokumen yang disimpan sebagai asset bagi perusahaan.
Perancangan risk register dan model antarmuka dashboard real time risk register report bertujuan untuk memudahkan stakeholder dalam melakukan manajemen risiko terutama pada aktivitas pendokumentasian risiko yang sebelumnya tidak diberlakukan oleh perusahaan dan pemantauan terhadap manajemen risiko yang telah direncanakan secara real time. Dengan dilakukannya perancangan risk register diharapkan mampu meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko karena pendokumentasian risiko, perencanaan aksi mitigasi, dan pemantauan terhadap manajemen risiko dilakukan secara real time. Sehingga mampu menekan angka risiko berulang dan risiko baru serta menekan angka efisiensi biaya risiko sampai dengan 65% setelah dilakukannya perancangan risk register.
Kata Kunci: Sistem Manajemen K3 (SMK3), risk register, Business Process Reengineering, efektif dan efisien