Penelitian ini menggambarkan tantangan dalam pengaduan dan penindakan permasalahan pelayanan publik di wilayah Jawa Barat, dimana persepsi negatif masyarakat terhadap kualitas pelayanan pemerintah menghambat proses pelaporan. Banyak masyarakat lebih memilih untuk tidak melaporkan permasalahan atau menggunakan media sosial sebagai alternatif, menciptakan keraguan dalam berinteraksi dengan pelayanan publik. Dalam upaya meningkatkan interaksi ini, penelitian ini fokus pada pengembangan frontend website untuk pengaduan dan pelayanan publik, dengan entitas DPRD Jawa Barat sebagai pusat layanan. Penerapan React Js bertujuan untuk meningkatkan responsivitas dan kualitas layanan publik melalui platform online. Metode Scrum digunakan untuk memastikan pengembangan yang adaptif dan kolaboratif, memungkinkan respons yang cepat terhadap perubahan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan sistem pengaduan dan pelayanan publik di Jawa Barat, memberikan panduan berharga bagi pemerintah dan organisasi serupa dalam mengadopsi teknologi terkini. Evaluasi menggunakan User Acceptance Test (UAT) menunjukkan bahwa website diterima dengan baik, dengan nilai sprint 1 memperoleh presentase 91.94%, sprint 2 dengan presentase 90.8%, dan sprint 3 dengan presentase 88.1% dengan kategori ketiga sprint yaitu sangat baik. Selain itu, hasil positif dari Black Box Testing menunjukkan kehandalan dan kualitas fungsionalitas sistem, menciptakan dasar yang kokoh untuk penyediaan layanan publik yang lebih efektif di era digital. Dengan demikian, penelitian ini mengusulkan solusi yang tanggap terhadap kendala pelaporan masyarakat, menciptakan terobosan dalam pelayanan publik di Jawa Barat yang dapat diadopsi oleh entitas serupa dalam upaya menuju tata kelola pelayanan publik yang lebih unggul.
Kata kunci: Pengaduan, Pelayanan Publik, Scrum, User Acceptance Test (UAT).