Sebuah tragedi kejahatan hak asasi terjadi di kampus swasta yang mendapat predikat
kampus paling transparan di negeri ini. Bermula dari diangkatnya berita mengenai
kejahatan seksual oleh organisasi pers mahasiswa?Warta Mahasiswa?yang dipimpin
Gibran Rajib Argani, kampus tiba-tiba membekukan seluruh kegiatan Warta yang
berimbas pada gelombang kemarahan mahasiswa karena merasa pihak rektorat yang
membekukan Warta erat kaitannya pada salah satu terduga pelaku yang tengah
dilindungi para petinggi.
Gelombang kemarahan mahasiswa semakin tak terbendung saat tragedi lain terjadi di
tengah kemelut kasus pembekuan Warta yang mengakibatkan sebuah aksi unjuk rasa
besar antara organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang sosial dan hak asasi
manusia?GEMARAN?serta beberapa fakultas dengan BEM dan DPM pecah. Sampai
berujung dan melahirkan sejarah kelam baru yang dijuluki sebagai ‘Tragedi Sabtu
Berdarah’ sebab beberapa mahasiswa yang dikenal aktif mengkritik kinerja kampus dan
menyuarakan hak asasi tidak diketahui keberadaannya sampai hari ini.