Pada edisi ini pada tulisan pertama dan kedua membahas tentang komunikasi
budaya. menampilkan tulisan Ali Nurdin dari IAIN Surabaya yang membahas
permasalahan praktik komunikasi yang dilakukan oleh dukun terhadap pasiennya.
Dalam tulisannya Nurdin mengidentitifikasi bentuk komunikasi para dukun yang
dikategorikannya kedalam komunikasi suwuk, komunikasi petungan, komunikasi
penerawangan dan komunikasi prewangan.Tulisan kedua oleh Adi Bagus Nugroho
dari UPN ’Veteran’ Yogyakarta menyoroti tentang Pola Komunikasi Batak-jawa. Dalam
tulisannya Nugroho menyimpulkan bahwa meskipun memiliki pola yang berbeda,
kedua etnik tersebut bisa memahami satu sama lain.
Sementara tulisan ketiga dan keempat membahas mengenai hubungan bilateral
Indonesia Malaysia. Ranggabumi Nuswantoro dari Universitas Atmajaya Yogyakarta
melihat kekuatan fim animasi Upin & Ipin perspektif ekonomi politik media. Upin &
Sementara Gatut Priyowidodo dan Inri Inggrit Indrayani dari universitas Petra Surabaya
melihat pasang surut hubungan Indonesia Malaysia dari framing pemberitaan Kompas.
Tulisan kelima, menyoroti tentang tumbuhnya industri kreatif yang berbasis
teknologi Komunikasi. Choirul Fajri dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
membahas tentang tumbuh suburnya industri game online. Dia menilai bahwa game
online merupakan industri yang menjajikan namun harus diberi insentif oleh pemerintah
agar industri ini berkembang dengan baik.
Tulisan terakhir disajikan oleh Sherly Margaretha, dkk. dari Fikom Universitas
Tarumanagara. Sherly tertarik membahas upaya membangun brand image perusahaan
yang produknya tidak kasak mata. Dalam hal ini perusahaan yang diteliti adalah PT.
Cuber Consulting.