Tamansari Keraton Yogyakarta merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Kini, Tamansari telah dijadikan sebagai tempat pariwisata oleh pemerintah. Tempat ini berfungsi sebagai tempat peristirahatan untuk raja Keraton dan kerabat. Pada tahun 2004, Tamansari telah ditetapkan oleh World Monument Fund sebagai salah satu dari 100 situs yang terancam kepunahannya. Dengan melihat fenomena tersebut, dibutuhkan adanya upaya pengenalan kembali agar dapat menjaga eksistensi bangunan tersebut. Proses Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan observasi langsung terhadap bangunan Tamansari, studi literatur, dan metode eksperimen. Upaya pengenalan dilakukan dengan cara memperkenalkan Tamansari Keraton melalui media fesyen dengan mengambil ornamen dan siluet struktur bangunan ke dalam busana ready-to-wear yang mengacu fesyen vintage tahun 1950. Warna yang digunakanpun disesuaikan dengan warna bangunan agar dapat lebih mengenalkan Tamansari Keraton kepada masyarakat, sehingga tujuan untuk memperkenalkan bangunan dapat terasa.
Perancangan ini menghasilkan sebuah inovasi baru yaitu kain dengan komposisi motif baru melalui teknik digital printing yang di terapkan pada busana ready-to-wear.
Kata kunci: Digital Printing, Tamansari Keraton, Vintage