PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN SHOT BLASTING DI LINI PRODUKSI DISAMATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK-BASED MAINTENANCE (RBM) (Studi Kasus: PT PINDAD)

RIA SURYA FITRIA

Informasi Dasar

112090135
658.202
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industri dan manufaktur yang memproduksi produk militer untuk pertahanan dan keamanan di Indonesia serta menghasilkan produk komersial lain berupa perlengkapan kereta api. Salah satu produk perlengkapan kereta api yang diproduksi oleh PT Pindad adalah shoulder e-clip yang diproduksi di lini produksi Disamatic Divisi Tempa dan Cor I. Lini produksi Disamatic memiliki tiga sub departemen yang terdiri dari 5 mesin yaitu mesin Furnace, mesin Mixer Eric, mesin Disamatic, mesin Shake out, dan mesin Shot Blasting. Dalam menjalankan proses produksi, mesin – mesin di lini produksi Disamatic tersebut memiliki peranan yang sangat penting agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan customer. Jika salah satu mesin mengalami kerusakan, perusahaan tidak dapat melakukan proses produksi karena setiap mesin membutuhkan input dari output yang dikeluarkan pada mesin sebelumnya. Berdasarkan data historis pada tahun 2012, mesin Shot Blasting memiliki jumlah down time yang paling tinggi, sehingga penelitian difokuskan pada mesin Shot Blasting. Berdasarkan wawancara, kegiatan corrective maintenance yang dilakukan diperkirakan sebesar 90% dari seluruh kegiatan perawatan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu maintenance task yang tepat dengan interval waktu preventive maintenance yang optimal bagi mesin Shot Blasting dengan mempertimbangkan faktor risiko serta kondisi mesin pada saat sekarang.

Penentuan maintenance task yang tepat dilakukan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RCM, didapatkan 5 kebijakan untuk seluruh komponen mesin Shot Blasting yang meliputi scheduled restoration task, scheduled discard task, scheduled on-condition task, failure finding dan run to failure.. Terdapat 7 komponen dengan scheduled on-condition task, 5 komponen yang termasuk ke dalam kebijakan scheduled restoration task, 10 komponen dengan scheduled discard task, 6 komponen dengan failure finding dan 8 komponen dengan run to failure. Risk Based Maintenance dilakukan untuk menentukan risiko dan konsekuensi yang ditimbulkan akibat kerusakan sistem mekanik pada mesin Shot Blasting. Risiko yang ditimbulkan akibat kerusakan mechanical system dalam waktu 1 tahun atau 8760 jam sebesar Rp. 309.584.486,22. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan membandingkan risiko dan kriteria penerimaan risiko maka dihasilkan bahwa risiko yang ditanggung akibat kerusakan mechanical system mesin Shot Blasting dalam waktu 1 tahun melebihi kriteria penerimaan risiko yang ditetapkan oleh PT Pindad. Oleh karena itu, dilakukan penentuan interval waktu preventive maintenance yang optimal yang bertujuan mengurangi risiko akibat kerusakan mesin. Dengan mengimplementasikan kegiatan preventive maintenance usulan, perusahaan dapat melakukan kegiatan perawatan hingga level komponen dengan interval waktu yang optimal. Realibility, Reliability-Centered Maintenance, Risk-Based Maintenance, Preventive Maintenance

Subjek

MAINTENANCE MANAGEMENT
 

Katalog

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN SHOT BLASTING DI LINI PRODUKSI DISAMATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK-BASED MAINTENANCE (RBM) (Studi Kasus: PT PINDAD)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

RIA SURYA FITRIA
Perorangan
Ir. Sutrisno, MSAE; Rd. Rohmat Saedudin, ST., MT
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2013

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini