PT. Natatex Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Salah
satu divisinya menangani produksi benang adalah Divisi Spinning. Pada Divisi menggunakan
12 jenis mesin. Dari pengamatan, diketahui bahwa pada bagian Back Process pada Divisi
Spinning, mesin Carding memiliki waktu breakdown yang tinggi. Pada periode Januari-
November 2008, pada lini mesin Carding yang terdiri dari 20 mesin, telah terjadi breakdown
selama 36 jam 52 menit. Oleh karena itu diperlukan kegiatan perawatan yang efektif
sehingga mesin dapat beroperasi dalam waktu yang optimal dan kualitas outputnya
memenuhi standar yang ditetapkan. Metode RCM terdiri dari langkah-langkah yang bersifat
sistematis dalam menentukan kegiatan perawatan, terutama kegiatan perawatan preventif
yang diperlukan. Sehingga dihasilkan jadwal pelaksanaan kegiatan perawatan yang tepat
sesuai dengan konteks operasi mesin/peralatan dimaksud. Dengan metode RCM dapat
dirumuskan jenis kegiatan perawatan untuk mengantisipasi failure mode yang sering terjadi
pada mesin Carding. Pada penelitian ini, dilakukan pemilihan komponen yang akan diteliti
lebih lanjut sehubungan dengan penentuan interval pelaksanaan kegiatan. Komponen yang
dipilih adalah komponen yang paling sering mengalami kerusakan (frekuensi penggantian
tinggi) selama periode 2001 hingga 2008. Hal ini bertujuan untuk menekankan pada
komponen yang paling banyak menyerap kegiatan perawatan secara keseluruhan pada sistem
mesin Carding. Mesin yang obyek penelitian ini adalah mesin Carding No.10, dengan tipe
Rieter C-10. Dari hasil pengamatan, dipilih lima komponen yang menjadi komponen terpilih.
Komponen-komponen tersebut adalah Bearing 6204 dan Bearing 6005 pada bagian motor
Feed Roll, Timing Belt 255 L50 pada Cross Apron, Flat Belt 12x1325 mm pada Coiler, dan
Flat Belt 35x1615 mm pada Motor Transfluid. MTTF (Mean Time To Failure), jenis
kegiatan, dan interval pelaksanaan yang diperoleh untuk masing-masing komponen adalah:
Sedangkan secara keseluruhan melalui RCM Decision Diagram diperoleh jenis kegiatan
perawatan untuk Mesin Carding terdiri dari 6 komponen yang tidak diberikan kegiatan
perawatan atau Run To Failure, 10 kegiatan scheduled on-condition, 20 kegiatan scheduled
restoration, 5 kegiatan scheduled discard, dan 6 kegiatan scheduled failure-finding.
Perawatan, RCM, Waktu Antar-Kerusakan