Pendidikan inklusi adalah pendekatan yang mengintegrasikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan siswa reguler dalam satu lingkungan belajar yang adaptif. SDIT Insan Kamil Majalengka, sebuah institusi berbasis Islam, mengimplementasikan sistem pendidikan inklusi dengan pendekatan holistik berbasis Al-Qur'an. Namun, kondisi eksisting fasilitas sekolah, seperti tata ruang, furnitur, pencahayaan, akustik, dan aksesibilitas, belum sepenuhnya dirancang secara inklusif dan berbasis pada kebutuhan perilaku serta aktivitas siswa.
Penelitian ini bertujuan merancang ulang fasilitas pendidikan inklusi di SDIT Insan Kamil dengan pendekatan aktivitas dan perilaku untuk menciptakan fasilitas pendidikan yang inklusif, menciptakan lingkungan belajar yang aman, aksesibel, dan adaptif, serta mendukung tumbuh kembang seluruh siswa
Metodologi penelitian meliputi studi literatur, observasi lapangan, wawancara, dan analisis data. Hasil analisis menunjukkan kebutuhan mendesak untuk merancang ulang tata ruang, memilih furnitur yang tepat, dan mengoptimalkan pencahayaan serta akustik. Konsep desain yang diajukan menekankan fleksibilitas ruang, penggunaan material ramah lingkungan, dan integrasi elemen sensorik untuk mendukung kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.
Hasil akhir dari penelitian ini berupa rancangan fasilitas pendidikan inklusif yang inovatif. Rancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SDIT Insan Kamil, memenuhi kebutuhan siswa yang beragam, serta menjadi model bagi sekolah inklusif lainnya. Manfaat dari penelitian ini mencakup peningkatan kenyamanan siswa, peningkatan efektivitas pembelajaran, dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan inklusif.
Kata kunci: pendidikan inklusi; desain interior; pendekatan aktivitas; desain universal; anak berkebutuhan khusus.