Perkembangan teknologi digital telah mengubah sektor transportasi di Indonesia, salah satunya adalah munculnya layanan transportasi online seperti Gojek. Kota Bandung menjadi salah satu wilayah dengan jumlah mitra Gojek yang tinggi. Namun demikian, berbagai permasalahan muncul, terutama terkait dengan pemberian kompensasi dan lingkungan kerja yang berpotensi memengaruhi motivasi kerja para mitra. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa besar pengaruh kedua faktor tersebut terhadap motivasi kerja driver Gojek di Kota Bandung.
Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, untuk mendeskripsikan kondisi variabel kompensasi, lingkungan kerja, dan motivasi kerja pada driver Gojek di Kota Bandung. Kedua, untuk menguji pengaruh parsial dari masing-masing variabel independen (Kompensasi dan Lingkungan Kerja) terhadap variabel dependen (Motivasi Kerja). Ketiga, untuk menguji pengaruh simultan dari kedua variabel independen tersebut terhadap variabel dependen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan deskriptif dan kausalitas. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 96 responden driver Go-Ride aktif di Kota Bandung yang ditentukan menggunakan rumus Lemeshow dengan margin of error 10%. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis accidental sampling. Teknik analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji T, uji F, uji koefisien beta, dan uji koefisien determinasi. Semua data dianalisis dengan bantuan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap variabel Kompensasi (56,5%), Lingkungan Kerja (63%), dan Motivasi Kerja (56%) secara keseluruhan berada pada kategori Sedang. Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa Kompensasi dan Lingkungan Kerja, baik secara parsial maupun simultan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja. Analisis koefisien Beta menunjukkan Lingkungan Kerja (Beta = 0,468) memiliki pengaruh yang relatif lebih dominan dibandingkan Kompensasi (Beta = 0,465). Selain itu, uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mampu menjelaskan sebesar 65,7% dari variasi pada Motivasi Kerja.
Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi aplikator Gojek dalam merancang kebijakan kompensasi yang lebih realistis dan lingkungan kerja yang lebih mengutamakan mitra. Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi akademis dalam memperkaya literatur mengenai motivasi kerja dalam konteks gig economy. Saran dari peneliti adalah agar pihak aplikator mempertimbangkan evaluasi sistem insentif dan memperkuat perlindungan kerja bagi driver Gojek.
Kata Kunci: Kompensasi, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja