Informasi Umum

Kode

112090128

Klasifikasi

658.5 - Management of production, Production management in manufacturing enterprises, Production managmeent in service industries, Comprehensive works on logistics

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Management Production

Dilihat

25 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

ABSTRAKSI: PT. Primajasa Perdanaraya Utama atau yang sering kita kenal dengan nama Primajasa, merupakan salah satu perusahaan yang mengelola jasa transportasi massal yang melayani beberapa rute tujuan. Baik reguler maupun khusus menuju bandara soekarno hatta (MODA). Padatnya permintaan menuntut perusahaan untuk dapat menyediakan armada yang siap beroperasi dalam keadaan baik dan memuaskan pelanggan. Dikarenakan tuntutan tersebut, perusahaan perlu melakukan manajemen pengadaan suku cadang optimal dan kebijakan inspeksi. Sebelum melakukan perhitungan kebutuhan sparepart optimal, terlebih dahulu dilakukan analisis sistem kritis, dimana dari 17 sub sistem yang ada pada armada bus Primajasa, dipihlah 5 sub sistem yang menjadi sub sistem kritis menggunakan metode FMEA dan RPN. Setelah terpilih sub sistem kritis tersebut maka dilakukan perhitungan kebutuhan sparepart dan kebijakan inspeksi untuk sparepart yang terdapat di 5 sub sistem kritis tersebut.<br> Berdasarkan perhitungan Bayessian Analysis, dihasilkan jumlah kebutuhan sparepart untuk sparepart di masing – masing sub sistem kritis. Diantaranya plat kopling sebanyak 40 buah, cylinder master brake sebanyak 21 dan 13 buah, karet shockabsorber sebanyak 12 buah, dan lain sebagainya. Hasil tersebut didapatkan berdasarkan perhitungan antara laju kerusakan sparepart selama 1 tahun, biaya pengadaan sparepart dan biaya risiko downtime. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2012–2013 dan jumlah kebutuhan tersebut digunakan untuk 161 armada yang beroperasi.<br> Selain kebutuhan sparepart, ditentukan juga interval waktu inspeksi. Perhitungan inspeksi berdasarkan nilai availability sparepart. Masing–masing sparepart memiliki interval waktu inspeksi yang berbeda karena masing-masing sparepart memiliki nilai availability yang berbeda. Sebagai contoh untuk sparepart piston kopling direkomendasikan untuk inspeksi dalam interval waktu 600 jam, sedangkan inspeksi shockabsorber dilakukan dalam interval waktu 1350 jam.<br>KATA KUNCI: maintenance management, sparepart management, bayessian analysis, availability analysis, reliability, spare part, inspection.ABSTRACT: PT. Primajasa Perdanaraya Utama atau yang sering kita kenal dengan nama Primajasa, merupakan salah satu perusahaan yang mengelola jasa transportasi massal yang melayani beberapa rute tujuan. Baik reguler maupun khusus menuju bandara soekarno hatta (MODA). Padatnya permintaan menuntut perusahaan untuk dapat menyediakan armada yang siap beroperasi dalam keadaan baik dan memuaskan pelanggan. Dikarenakan tuntutan tersebut, perusahaan perlu melakukan manajemen pengadaan suku cadang optimal dan kebijakan inspeksi. Sebelum melakukan perhitungan kebutuhan sparepart optimal, terlebih dahulu dilakukan analisis sistem kritis, dimana dari 17 sub sistem yang ada pada armada bus Primajasa, dipihlah 5 sub sistem yang menjadi sub sistem kritis menggunakan metode FMEA dan RPN. Setelah terpilih sub sistem kritis tersebut maka dilakukan perhitungan kebutuhan sparepart dan kebijakan inspeksi untuk sparepart yang terdapat di 5 sub sistem kritis tersebut.<br> Berdasarkan perhitungan Bayessian Analysis, dihasilkan jumlah kebutuhan sparepart untuk sparepart di masing – masing sub sistem kritis. Diantaranya plat kopling sebanyak 40 buah, cylinder master brake sebanyak 21 dan 13 buah, karet shockabsorber sebanyak 12 buah, dan lain sebagainya. Hasil tersebut didapatkan berdasarkan perhitungan antara laju kerusakan sparepart selama 1 tahun, biaya pengadaan sparepart dan biaya risiko downtime. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2012–2013 dan jumlah kebutuhan tersebut digunakan untuk 161 armada yang beroperasi.<br> Selain kebutuhan sparepart, ditentukan juga interval waktu inspeksi. Perhitungan inspeksi berdasarkan nilai availability sparepart. Masing–masing sparepart memiliki interval waktu inspeksi yang berbeda karena masing-masing sparepart memiliki nilai availability yang berbeda. Sebagai contoh untuk sparepart piston kopling direkomendasikan untuk inspeksi dalam interval waktu 600 jam, sedangkan inspeksi shockabsorber dilakukan dalam interval waktu 1350 jam.<br>KEYWORD: maintenance management, sparepart management, bayessian analysis, availability analysis, reliability, spare part, inspection.

Koleksi & Sirkulasi

Tersedia 1 dari total 1 Koleksi

Anda harus log in untuk mengakses flippingbook

Pengarang

Nama Gagas Yudha Wijaya
Jenis Perorangan
Penyunting Sutrisno , Amelia Kurniawati
Penerjemah

Penerbit

Nama Universitas Telkom
Kota Bandung
Tahun 2014

Sirkulasi

Harga sewa IDR 0,00
Denda harian IDR 0,00
Jenis Non-Sirkulasi