111041013
621.382 16 -
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Transmisi Telkom
242 kali
ABSTRAKSI: Konstelasi satelit beredar mengelilingi bumi dalam ilmu astrodinamika dipandang sebagai masalah dua benda langit. Seperti halnya bulan, satelit mengelililngi bumi dengan lintasan atau orbit geostasioner. Untuk mengendalikan satelit maka harus diketahui terlebih dahulu persamaan gerak satelit yang didasari Hukum Kepler dan parameter-parameter orbitnya seperti semi major axis, eksentrisitas, dan inklinasi. Bumi sebagai benda penarik utama pada kenyataanya tidak berbentuk bulat sempurna melainkan ellipsoid, sehingga gaya gravitasionalnya tidak terdistribusi secara merata di setiap tempat di bumi. Gaya gravitasional bumi ini menarik benda-benda langit atau planet yang mengedarinya sehingga tidak masuk ke bumi atau terlepas karena gaya tarik planet lain di sekitar bumi. Akibatnya, orbit satelit akan berubah dan harga parameternya tidak lagi konstan melainkan bervariasi terhadap distribusi medan gravitasi bumi.<br>Satelit Palapa C-2 dan Koreasat-2 adalah contoh salah satu kasus di orbit geostasioner yang menempati slot orbit yang sama. Mulanya, kedua operator ini akan meletakkan posisi satelit mereka di 113 °E. Akan tetapi tidak mungkin menempatkan 2 sateli dalam posisi yang sama. Metode ini lebih dikenal dengan sebutan kolokasi. Kolokasi adalah penempatan dua atau lebih satu orbit yang ditempatkan pada slot orbit yang sama. Dengan kata lain solusi yang digunakan oleh kedua satelit untuk menjaga satelit mereka masing-masing pada slot orbit yang telah disepakati, yakni 112,95 °E untuk Palapa C-2 dan 113,05 °E untuk Koreasat-2 adalah suatu cara yang akan dilakukan secara berkala. Artinya dibutuhkan suatu pengoreksian orbit, dimana kedudukan kedua satelit adalah tidak tetap tergantung gangguan yang dialami. Manuver Utara-Selatan dan Timur- Barat adalah suatu cara dimana pengoreksian orbit dapat dilakukan.<br>Palapa D yang akan diluncurkan pada tahun 2009 untuk menggantikan posisi Palapa C-2, merupakan masalah baru yang akan dilihat sebagai titik berat untuk dilakukannya kolokasi kembali. Maka dari itu kolokasi haruslah dilakukan sebagai analisa awal sebelum Palapa D diluncurkan.<br>Pada tugas akhir kali ini longitude separation adalah estimasi yang diketahui untuk teknik kolokasi. Sebagai nilai awal akan didapatkan beberapa parameter dari manuver yang dilakukan, dan suatu analisa yang nantinya diharapkan dapat menjaga kedua satelit untuk tidak saling collision.Kata Kunci : Collision, longitude separationABSTRACT: Constellation satellite which moves around the earth is seemed as two-body problem. Satellite moves around the earth on the geostationary like a moon. Analysis is the requirement to get the exact solution for semi major axis, eccentricity, and inclination before control the satellite.<br>Palapa C-2 and Koreasat 2 satellite are kind of satellites placed on the same box orbit in geostationary. First time, both of operators will place their satellite on 113° E. Hence in memorandum of understanding, it has been being declared that they have a method to separate the satellite, it was called by collocation.<br>Collocation is method for separate the satellite. Palapa C-2 on 112.95° E and Koreasat 2 on 113.05° E are the topic for this discussion. To control the satellite in order moves on its box orbit, satellite needs station keeping for analyst. Station keeping are East-West and North-South maneuver.<br>Palapa D will be launched in 2009 to exchange Palapa C-2. That is the new problem that could be as the new topic for discussion a collocation. Hence, collocation both of satellites must be able to analysis for Palapa D. In this final project, longitude separation is estimation that knew to collocation technique, and analysis. The technique is needed to avoid both of satellite collision and intersect on orbit.Keyword: Manuver, collision, longitude separation, collocation, geostasioner, orbit.
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | Idham Riyando Moe |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Porman Pangaribuan, M.Ali Sobri |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom |
Kota | Bandung |
Tahun | 2008 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |