25.01.1766
620.82 - Human factors engineering, biotechnology, design anthropometry, ergonomics
Buku - Circulation (Dapat Dipinjam)
Safety, Engineering,
132 kali
Pemikiran terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari beberapa dekade hingga saat ini masih memiliki relevansi. K3 bukan lagi dilihat sebagai beban biaya, melainkan sebagai investasi strategis serta pemenuhan hak asasi manusia. K3 pertama kali ada di Indonesia dimulai dari masa Revolusi Industri hingga perkembangan dari standar internasional modern, seperti ISO 45001. Pada masa kolonial hingga lahirnya undang-undang fundamental, seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, kepatuhan terhadap hukum K3 tidak hanya menghindarkan perusahaan dari sanksi pidana atau denda, tetapi juga bagian dari manajemen risiko legal yang dapat mengakibatkan gugatan perdata, serta kerusakan reputasi yang parah. Maka, praktisi K3 diharuskan memiliki kompetensi untuk memilih serta menerapkan berbagai teknik sesuai dengan kebutuhannya, seperti HAZOP pada pemilihan, serta diperlukan adanya inspeksi rutin dan konsultasi dengan operator. Hasil akhir dari semua teknik ini haruslah sama, yakni daftar bahaya yang teridentifikasi (hazard register).
Buku Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini disusun sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan sumber belajar yang komprehensif dan terstruktur mengenai prinsip-prinsip fundamental K3 di lingkungan akademik dan profesional. Di tengah dinamika dunia industri yang makin kompleks dan tuntutan produktivitas yang tinggi, aspek perlindungan terhadap tenaga kerja sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Seluruh (2) koleksi tidak tersedia
| Nama | Rachmat Roebidin, Febitya Valent Difiana, Hafidz Hilal Assagaf |
| Jenis | Perorangan |
| Penyunting | |
| Penerjemah |
| Nama | Pt. Refika Aditama |
| Kota | Bandung |
| Tahun | 2025 |
| Harga sewa | IDR 0,00 |
| Denda harian | IDR 1.000,00 |
| Jenis | Sirkulasi |