25.05.821
000 - General Works
Karya Ilmiah - Thesis (S2) - Reference
Corporate Finance
109 kali
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir perkembangan teknologi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan terutama sejak pandemi COVID-19 yang mempercepat proses digitalisasi di berbagai sektor. Namun meskipun pertumbuhan teknologi dan ekonomi digital sedang dalam masa pertumbuhan yang positif, kinerja saham perusahaan teknologi Indonesia yang tercermin dari IDXTECHNO telah menunjukkan penurunan yang signifikan sejak tahun 2022.<br /> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan valuasi yaitu metode <em>Discounted Cash Flow</em> (DCF) dan <em>Relative Valuation</em> pada perusahaan yang bergerak di Bidang Teknologi di Indonesia khususnya pada subsektor <em>Software</em> dan <em>IT Services</em> yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menganalisa nilai intrinsik perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengetahui bagaimana saham perusahaan tersebut dinilai oleh pasar serta menganalisa metode valuasi yang lebih akurat untuk menghitung nilai wajar saham khususnya di sektor teknologi.<br /> Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif menggunakan data historis laporan keuangan perusahaan tahun 2019-2023 untuk proyeksi tahun 2024-2028. Penentuan sampel perusahaan menggunakan metode <em>purposive sampling </em>terhadap 35 perusahaan dengan jumlah akhir sampel sebanyak 5 perusahaan. Penelitian ini menggunakan tiga skenario yaitu pesimis, moderat, dan optimis.<br /> Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar hasil valuasi menggunakan metode <em>Discounted Cash Flow</em> (DCF) dan <em>Relative Valuation </em>adalah <em>undervalued</em>. Berdasarkan DCF-FCFF, saham EMTK dan MLPT pada skenario pesimis dinilai <em>overvalued</em>, sedangkan pada skenario moderat dan optimis pasar menilai <em>undervalued</em>; dan saham perusahaan NFCX, DMMX, dan ATIC dinilai <em>undervalued</em> pada semua skenario. Bedasarkan RV-PER, nilai PER MLPT di semua skenario <em>overvalued</em>; nilai PER EMTK <em>overvalued </em>di skenario pesimis, sementara skenario moderat dan optimis <em>undervalued</em>; nilai PER NFCX, ATIC, & DMMX di semua skenario <em>undervalued </em>dibandingkan rata-rata industri. Berdasarkan RV-PBV, nilai PBV EMTK di semua skenario<em> overvalued</em>; rasio PBV NFCX, DMMX, MLPT, dan ATIC di semua skenario <em>undervalued </em>dibandingkan rata-rata industri sektor teknologi subsektor perangkat lunak dan jasa TI. Penelitian juga menunjukkan bahwa metode valuasi yang paling akurat untuk <em>Relative Valuation</em> dengan nilai RMSE yang lebih kecil.<br />
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
| Nama | FEBRINA MIRANTI BR GURUSINGA |
| Jenis | Perorangan |
| Penyunting | Dadan Rahadian |
| Penerjemah |
| Nama | Universitas Telkom, S2 Manajemen PJJ |
| Kota | Bandung |
| Tahun | 2025 |
| Harga sewa | IDR 0,00 |
| Denda harian | IDR 0,00 |
| Jenis | Non-Sirkulasi |