25.04.5992
000 - General Works
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Manajemen Operasi
47 kali
<h1>ABSTRAK</h1> Pengelolaan persediaan yang tidak optimal dapat menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kelebihan maupun kekurangan stok, yang berujung pada pemborosan biaya, risiko kedaluwarsa produk, serta hilangnya potensi penjualan. Saruhan hingga saat ini belum menerapkan sistem pengelolaan persediaan berbasis perhitungan yang terstruktur. Pemesanan produk dilakukan secara tetap tanpa mempertimbangkan dinamika permintaan dan efisiensi biaya.<br /> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode <em>Economic Order Quantity </em>(EOQ), <em>Total Inventory Cost </em>(TIC), <em>safety stock</em>, dan <em>Reorder Point </em>(ROP) dalam pengelolaan persediaan sambal pada Saruhan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan <em>research onion</em>, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi internal perusahaan. Seluruh data yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus EOQ, TIC, serta perhitungan untuk kebutuhan cadangan persediaan dan titik pemesanan ulang.<br /> Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EOQ merekomendasikan jumlah pemesanan sebanyak 42 pcs sambal per transaksi dengan frekuensi 17 kali dalam setahun, sehingga total pemesanan mencapai 714 pcs. Jumlah ini dinilai lebih efisien dibandingkan metode sebelumnya, yaitu pemesanan sebanyak 120 pcs setiap dua bulan sekali dengan total 720 pcs per tahun. Metode EOQ dinilai lebih efektif dalam menjaga kesegaran produk serta menekan biaya penyimpanan.<br /> Dalam hal biaya persediaan, penerapan EOQ dengan asumsi biaya pemesanan sebesar Rp150.000 menghasilkan total biaya tahunan sebesar Rp2.613.429. Namun, jika Saruhan menggunakan jasa pengiriman J&T Express dengan biaya Rp33.500 per pengiriman, maka total biaya TIC menurun menjadi Rp616.286 per tahun. Sementara itu, metode konvensional yang selama ini diterapkan menghasilkan total biaya persediaan sebesar Rp2.400.000 per tahun. Di samping itu, hasil analisis menunjukkan bahwa Saruhan perlu menetapkan <em>safety stock </em>sebesar 29 pcs dan <em>Reorder Point </em>sebesar 39 pcs untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan dan keterlambatan pengiriman.<br /> Dengan demikian, penerapan metode EOQ serta perhitungan <em>safety stock </em>dan <em>Reorder Point </em>terbukti dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan sambal pada Saruhan. Strategi ini tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga menjaga kualitas produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta memperkuat daya saing usaha di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.<br /> <br /> <strong>Kata Kunci: </strong>Manajemen persediaan<em>, Economic Order Quantity </em>(EOQ)<em>, Total Inventory Cost </em>(TIC)<em>, safety stock, Reorder Point </em>(ROP).<br />
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | RIKA ASTUTI |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Imanuddin Hasbi, Herdiansyah Gustira Pramudia Suryono |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, S1 Administrasi Bisnis |
Kota | Bandung |
Tahun | 2025 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |