25.04.3923
000 - General Works
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Supply Chain Management
65 kali
PT XYZ merupakan perusahaan otomotif yang bergerak dalam bidang produksi, perakitan, dan distribusi sepeda motor di Indonesia. Dalam rantai pasoknya, PT XYZ memperoleh komponen dari delapan belas pemasok yang tersebar di berbagai wilayah, yang dikelompokkan ke dalam tiga zona utama, yaitu Jakarta, Karawang, dan Tangerang. Masing-masing zona dilayani oleh jumlah armada yang berbeda, yakni tiga armada untuk Jakarta, satu armada untuk Karawang, dan dua armada untuk Tangerang, dengan spesifikasi kendaraan yang homogen dan kapasitas maksimum 32 pallet per armada. Pengambilan komponen dilakukan berdasarkan kebutuhan produksi harian yang ditentukan oleh tim <em>inventory control</em> dan direncanakan berdasarkan hasil tinjauan terhadap RKPS selama periode tiga bulan. Komponen tersebut kemudian dikirim ke tiga cabang utama perusahaan yang berlokasi di Sunter (D1), Pegangsaan (D2), dan Cikarang (D3). Namun, berdasarkan hasil evaluasi terhadap pemanfaatan armada, diketahui bahwa tingkat utilisasi kapasitas kendaraan belum optimal dan masih berada di bawah target perusahaan. Zona Jakarta mencatatkan tingkat penggunaan terendah, yaitu sebesar 53%, disusul oleh Karawang sebesar 63%, dan Tangerang sebagai yang tertinggi dengan 69%. Secara keseluruhan, rata-rata penggunaan kapasitas armada di ketiga zona hanya mencapai 62%, masih di bawah standar minimum perusahaan sebesar 70%. Kondisi ini mencerminkan adanya inefisiensi dalam aktivitas distribusi, sehingga diperlukan perbaikan untuk menjembatani kesenjangan antara realisasi dan target penggunaan kapasitas armada. Untuk menentukan fokus perbaikan yang paling berdampak, dilakukan analisis <em>Pareto</em> guna mengidentifikasi zona dengan kontribusi terbesar terhadap masalah penggunaan kapasitas armada. Berdasarkan prinsip <em>Pareto</em>, ditemukan bahwa zona Jakarta dan Tangerang menyumbang sebesar 86% dari total kapasitas armada yang tidak terpakai, Oleh karena itu, kedua zona tersebut ditetapkan sebagai prioritas utama perbaikan. Berdasarkan pemilihan zona tersebut, maka jumlah armada menjadi 5 armada. Selain rendahnya tingkat penggunaan armada, konfigurasi rute distribusi kondisi saat ini juga berkontribusi terhadap biaya distribusi. Total biaya distribusi saat ini tercatat sebesar Rp705.731.040, yang melebihi target perusahaan sebesar 25% dari alokasi biaya distribusi yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp521.600.000. Hal ini semakin menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi yang berjalan saat ini, baik dari sisi jumlah armada maupun meminimasi total biaya distribusi.<br /> <br /> Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini merancang rute pengambilan dan pengantaran komponen yang lebih efisien dengan meminimalkan total biaya distribusi. Metode penyelesaian VRP yang dipilih adalah metode <em>exact</em>, karena jumlah <em>node</em> dalam kasus ini kurang dari 50, sehingga masih memungkinkan untuk diselesaikan secara optimal. Penyelesaian masalah dilakukan dengan pendekatan <em>Mixed Integer Linear Programming</em> (MILP) yang diterapkan untuk memecahkan permasalahan <em>Vehicle Routing Problem with Pickup and Delivery</em> (VRPPD). Adapun karakteristik utama dari VRPPD yang menjadi acuan utama dalam pemodelan ini meliputi yaitu total muatan yang dibawa oleh kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas maksimum kendaraan, aktivitas <em>pickup</em> harus dilakukan sebelum <em>delivery</em> untuk setiap pasangan permintaan, dan setiap pasangan <em>pickup-delivery</em> harus dilayani oleh kendaraan yang sama. Dengan mempertimbangkan karakteristik ini, model MILP dirancang untuk menghasilkan rute distribusi yang optimal dengan tujuan meminimalkan total biaya operasional serta meningkatkan efisiensi penggunaan armada. Model matematika dirancang, diimplementasikan, dan disimulasikan secara komputasi menggunakan bahasa pemrograman <em>Python</em>.<br /> Melalui hasil optimasi, jumlah armada yang semula berjumlah lima unit berhasil dikurangi menjadi tiga armada tanpa mengorbankan kebutuhan pengiriman. Rute-rute baru yang dihasilkan mampu meningkatkan rata-rata utilitas kapasitas armada secara signifikan, yaitu dari sebelumnya rata-rata kapasitas 58,6% menjadi rata-rata kapasitas 97,93%. Selain itu, hasil perancangan ini juga menurunkan total biaya distribusi dari Rp705.731.040 menjadi Rp441.764.352. Dengan demikian, solusi yang dihasilkan tidak hanya mampu mencapai target perusahaan yang menetapkan batas biaya distribusi sebesar Rp521.600.000, tetapi juga secara langsung meningkatkan efisiensi operasional distribusi PT XYZ secara keseluruhan.<br /> <br /> Kata kunci <strong>—<em>Utilitas kapasitas armada, MILP, VRPPD, Optimasi Rute</em></strong><br />
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
| Nama | MUHAMAD ARVIEN NUGRAHA |
| Jenis | Perorangan |
| Penyunting | Femi Yulianti, Gisti Ayu Pratiwi |
| Penerjemah |
| Nama | Universitas Telkom, S1 Teknik Logistik |
| Kota | Bandung |
| Tahun | 2025 |
| Harga sewa | IDR 0,00 |
| Denda harian | IDR 0,00 |
| Jenis | Non-Sirkulasi |