25.04.2582
302.23 - Media of Communication, Mass Media
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Communication And Culture
103 kali
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup. Pentingnya menikah sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan sosial, emosional, dan spiritual. Melalui pernikahan, manusia mendapatkan pendamping hidup, dukungan, serta rasa aman dalam menjalani kehidupan. Namun bagaimana jika pernikahan tidak memberikan rasa aman, melainkan rasa takut yang disebut Gamofobia. Gamofobia menjadi fenomena baru di Indonesia, Fenomena ini bertolak belakang dengan adanya norma adat berlaku di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna pernikahan di kalangan Generasi Z yang mengalami Gamofobia melalui metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan dengan melakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pernikahan pada Generasi Z yang Gamofobia tidak lagi dipandang sebagai kewajiban sosial atau milestone kehidupan, melainkan sebagai keputusan personal yang mempertimbangkan kesiapan emosional, dan finansial. Pengalaman buruk, trauma keluarga, serta narasi negatif di media sosial yang memperkuat rasa takut dan keraguan terhadap pernikahan. Temuan ini menemukan adanya pergeseran nilai atas pernikahan pada Generasi Z yang mengalami Gamofobia, sehingga penelitian ini dapat memperkaya literatur mengenai bagaimana bagaimana makna pernikahan dibentuk melalui proses interaksi sosial dan pertukaran simbol dalam konteks sosial saat ini.
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | RADEN RORO SYAHDA RAISSA |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Yoka Pradana |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, S1 Ilmu Komunikasi |
Kota | Bandung |
Tahun | 2025 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |