23.04.3440
621.382 - Artificial intelligence, Big data. Electrical engineering.
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Artificial Intelligence, Artificial Intelligence-social Aspects,
388 kali
<p>Penyakit glaukoma merupakan penyakit yang terjadi karena kondisi saat rusaknya serat lembut saraf optik pada mata. Saraf optik ini berfungsi mengirimkan penglihatan dari mata ke otak. Sehingga penderita penyakit glaukoma sering mengalami kondisi berkurangnya jarak pandang, bahkan hingga kebutaan. Telah terdapat penelitian yang menggunakan metode<em> Machine Learning</em> namun memiliki akurasi yang rendah. Sehingga, pada penelitian ini kami mengusulkan metode klasifikasi glaukoma dengan menggabungkan <em>Deep Learning</em> dengan kNN, dimana <em>Deep Learning</em> digunakan sebagai ekstraksi fitur. Dengan inputan hasil ekstraksi fitur dari <em>Deep Learning</em>, lalu dimasukkan ke 3 layer algoritma kNN, dan menghasilkan output berupa kelas klasifikasi serta <em>confidence score</em>. Diharapkan model gabungan ini dapat memberikan peningkatan akurasi dalam menangani <em>task</em> klasifikasi tingkat keparahan glaukoma. Dengan mengklasifikasi tingkat keparahan penyakit glaukoma, maka pasien glaukoma dapat menerima perawatan medis yang sesuai. Metode berbasis gabungan <em>Machine Learning</em> dan<em> Deep Learning</em> ini akan disebut <em>Deep</em> kNN. Pembagian kategori PPA ke dalam beberapa kelas yaitu <em>normal</em>; <em>mild</em>; dan <em>severe</em>, dengan <em>dataset</em> berjumlah 250 citra fundus retina. Setelah dilakukan proses <em>training</em> dan <em>testing</em> pada model gabungan <em>Deep</em> kNN, didapatkan hasil akurasi sebesar 78%</p>
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | DEVANI PAUNDRIANAGARI NAIRDA |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Suyanto |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, S1 Informatika |
Kota | Bandung |
Tahun | 2023 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |