23.04.2205
006.32 - Neural networks, perceptrons, connectionism, neural computers
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Neural Networks
746 kali
<p>Banjir dan gempa memiliki parameter-parameter yang dapat diamati dengan <em>Internet of Things </em>(IoT). Hasil dari pemantauan dengan IoT adalah berupa data yang dapat diolah untuk mendapatkan peringatan banjir dan gempa. Dalam penelitian ini, model <em>neural network </em>digunakan untuk mengolah data tersebut. Model <em>neural network </em>yang digunakan yaitu ANN dan RNN<em>. </em>Dalam penelitian ini juga, model LSTM yang merupakan jenis dari RNN digunakan sebagai pembanding RNN. Inisialisasi bobot dan bias model-model tersebut menggunakan Nguyen-Widrow. ANN, RNN, dan LSTM berturut-turut digunakan untuk deteksi banjir dan gempa, prediksi tinggi air, dan sebagai pembanding RNN dalam memprediksi tinggi air. Model-model tersebut dirancang melalui <em>trial and error </em>hingga menemukan parameter model yang optimal. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model ANN untuk deteksi banjir memiliki rata-rata akurasi <em>training </em>0,9969 dan <em>testing</em> 0,9991. Model ANN untuk deteksi gempa memiliki rata-rata akurasi <em>training </em>0,9967 dan <em>testing</em> 0,9987. Model RNN untuk prediksi tinggi air memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan model LSTM. Model-model yang sudah dilatih tersebut kemudian diterapkan pada aplikasi monitoring banjir dan gempa. Namun, adanya keterbatasan sehingga data pelatihan model tidak objektif, maka model <em>neural network </em>yang telah dibangun saat ini belum dapat untuk digunakan secara publik. Walaupun demikian, penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.Banjir dan gempa memiliki parameter-parameter yang dapat diamati dengan <em>Internet of Things </em>(IoT). Hasil dari pemantauan dengan IoT adalah berupa data yang dapat diolah untuk mendapatkan peringatan banjir dan gempa. Dalam penelitian ini, model <em>neural network </em>digunakan untuk mengolah data tersebut. Model <em>neural network </em>yang digunakan yaitu ANN dan RNN<em>. </em>Dalam penelitian ini juga, model LSTM yang merupakan jenis dari RNN digunakan sebagai pembanding RNN. Inisialisasi bobot dan bias model-model tersebut menggunakan Nguyen-Widrow. ANN, RNN, dan LSTM berturut-turut digunakan untuk deteksi banjir dan gempa, prediksi tinggi air, dan sebagai pembanding RNN dalam memprediksi tinggi air. Model-model tersebut dirancang melalui <em>trial and error </em>hingga menemukan parameter model yang optimal. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model ANN untuk deteksi banjir memiliki rata-rata akurasi <em>training </em>0,9969 dan <em>testing</em> 0,9991. Model ANN untuk deteksi gempa memiliki rata-rata akurasi <em>training </em>0,9967 dan <em>testing</em> 0,9987. Model RNN untuk prediksi tinggi air memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan model LSTM. Model-model yang sudah dilatih tersebut kemudian diterapkan pada aplikasi monitoring banjir dan gempa. Namun, adanya keterbatasan sehingga data pelatihan model tidak objektif, maka model <em>neural network </em>yang telah dibangun saat ini belum dapat untuk digunakan secara publik. Walaupun demikian, penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.Banjir dan gempa memiliki parameter-parameter yang dapat diamati dengan <em>Internet of Things </em>(IoT). Hasil dari pemantauan dengan IoT adalah berupa data yang dapat diolah untuk mendapatkan peringatan banjir dan gempa. Dalam penelitian ini, model <em>neural network </em>digunakan untuk mengolah data tersebut. Model <em>neural network </em>yang digunakan yaitu ANN dan RNN<em>. </em>Dalam penelitian ini juga, model LSTM yang merupakan jenis dari RNN digunakan sebagai pembanding RNN. Inisialisasi bobot dan bias model-model tersebut menggunakan Nguyen-Widrow. ANN, RNN, dan LSTM berturut-turut digunakan untuk deteksi banjir dan gempa, prediksi tinggi air, dan sebagai pembanding RNN dalam memprediksi tinggi air. Model-model tersebut dirancang melalui <em>trial and error </em>hingga menemukan parameter model yang optimal. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model ANN untuk deteksi banjir memiliki rata-rata akurasi <em>training </em>0,9969 dan <em>testing</em> 0,9991. Model ANN untuk deteksi gempa memiliki rata-rata akurasi <em>training </em>0,9967 dan <em>testing</em> 0,9987. Model RNN untuk prediksi tinggi air memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan model LSTM. Model-model yang sudah dilatih tersebut kemudian diterapkan pada aplikasi monitoring banjir dan gempa. Namun, adanya keterbatasan sehingga data pelatihan model tidak objektif, maka model <em>neural network </em>yang telah dibangun saat ini belum dapat untuk digunakan secara publik. Walaupun demikian, penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.</p>
<div> <p><strong><em>Kata Kunci: Banjir, Gempa Bumi, Internet of Things (IoT), Artificial Neural Network, Recurrent Neural Network, Long Short-Term Memory, Nguyen-Widrow, API</em></strong></p> </div>
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
| Nama | TRIYO KRISMANTORO |
| Jenis | Perorangan |
| Penyunting | Asep Suhendi |
| Penerjemah |
| Nama | Universitas Telkom, S1 Teknik Fisika |
| Kota | Bandung |
| Tahun | 2023 |
| Harga sewa | IDR 0,00 |
| Denda harian | IDR 0,00 |
| Jenis | Non-Sirkulasi |