Informasi Umum

Kode

22.01.1000

Klasifikasi

700.8 - Art History

Jenis

Buku - Circulation (Dapat Dipinjam)

Subjek

Art-history

No. Rak

Dilihat

235 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

Kehidupan seni rupa di Nusantara ini telah berkembang pesat sejak Abad 19 terutama Jawa mulai dari Barat hingga ke Timur. Sementara di wilayah luar Jawa seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua walaupun belum segegap gempita seperti sekarang ini. Wilayah di luar Jawa tepatnya Sumatera Barat, awal modernitas seni rupa terjadi ketika orang-orang pribumi dikenalkan dengan kaidah-kaidah menggambar atau melukis bergaya Barat. Secara akademik seni rupa moderen masuk lewat pendidikan di Kweek School yang berdiri pada tanggal 1 April 1856 di Bukittinggi. Lembaga pendidikan yang didirikan pemerintahan kolonial ini berdasarkan surat keputusan direktur pendidikan Hindia Belanda di Batavia.

Sejak berdirinya lembaga ini secara sadar mempengaruhi karakter seni rupa tradisional yang selama ini berkembang dalam beberapa dekade. Menurut Adirosa, (2006)1 sudah memaparkan begitu banyak spesifikasinya. “Para pengajar yang berlatar Barat mengarahkan pendidikan ini mengenalkan cara pandang seni rupa modern, otomatis menyebabkan terjadinya pergeseran cara pandang”. Demikian pula para pelajar lulusan pendidikan ini yang berimplikasi kepada perilaku tradisional komunal (solidaritas mekanik) menjadi modern individual.

Di Medan tahun 1945 berdiri organisasi Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI-45), berhimpunnya para pelukis dengan berbagai aktivitas kegiatan pameran dan melukis bersama. Kondisi ini merupakan awal pertumbuhan kehidupan seni lukis di Sumatera Utara. Tetapi kemudian pada tahun 1960-an, kehidupan seni mulai mengalami berbagai tantangan berat terutama peranan partai politik sangat dominan kebebasan kreativitas terbelenggu puncaknya dengan meletusnya peristiwa G 30 S/PKI. Setelah peristiwa politik ini berlangsung kehidupan seni mengalami kekosongan para pelukis bahkan ketakutan dengan kondisi yang ada. Dalam masa kekosongan tahun 1967 berdirilah organisasi SIMPASSRI (Simpaian Seniman Seni Rupa Indonesia) di Medan. Kehadiran organisasi ini memberi semangat dan dorongan moril bagi para pelukis untuk bangkit, pada dekade tahun 1970 para pelukis mulai tampil dalam berbagi aktivitas (kegiatan) pameran baik secara kelompok maupun individu.

Koleksi & Sirkulasi

Tersedia 3 dari total 3 Koleksi

Anda harus log in untuk mengakses flippingbook

Pengarang

Nama Azmi
Jenis Perorangan
Penyunting
Penerjemah

Penerbit

Nama Budi Utama
Kota Yogyakarta
Tahun 2022

Sirkulasi

Harga sewa IDR 0,00
Denda harian IDR 1.000,00
Jenis Sirkulasi

Download / Flippingbook