19.04.1439
C -
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Supply Chain
240 kali
Peningkatan produksi batik turut menimbulkan permasalahan lingkungan akibat limbahnya. Industri batik dan tekstil merupakan salah satu penghasil limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan. Selain kandungan zat warnanya yang tinggi, limbah industri batik dan tekstil juga mengandung bahan-bahan sintetik yang sukar larut atau sukar diuraikan. Setelah proses pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah cair yang berwarna keruh dan pekat. Limbah air berwarna ini yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri tekstil umumnya merupakan senyawa organik non-degradable yang menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Green Supply Chain Management dengan pendekatan Green SCOR pada UKM Batik Desa Wisata Jarum, Klaten. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian adalah penelitian terapan, dengan responden sejumlah 28 UKM Batik. Metode analisis yang diguanakan adalah dengan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitan menunjukkan pada nilai kenyataannya impelementasi Green Green Supply Chain Management pada UKM Batik Desa Wisata Jarum, Klaten mendapatkan presentase sebesar 69% yang berarti masuk dalam kategori baik. Hasil analisis dengan metode IPA menunjukkan bahwa ada 5 pernyataan yang menjadi prioritas utama perusahaan dalam melakukan perbaikan yaitu P4, P7, P9, P10 dan P25.
Seluruh 1 koleksi sedang dipinjam
Nama | ERLIN SABASTIAN |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | RETNO SETYORINI |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom |
Kota | Bandung |
Tahun | 2019 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |