Aplikasi Pemenuhan Modal Kerja Usaha Menggunakan Rasio Keuangan (Studi Kasus di CV Rejeki Putera Mandiri, Bandung)

JANESHA EKAPUTRI

Informasi Umum

Kode

18.06.008

Klasifikasi

C -

Jenis

Karya Ilmiah - TA (D3) - Reference

Subjek

Accounting Application

Dilihat

239 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

Kebijakan pemenuhan modal kerja adalah kebijakan yang berkaitan dengan menentukan jenis sumber dana, jangka waktunya pendek atau panjang, dan masing-masing sumber dana berapa yang akan digunakan untuk mendanai modal kerja. Ada tiga jenis kebijakan yang dapat digunakan dalam menentukan pemenuhan modal kerja yaitu kebijakan moderat/hedging, kebijakan konservatif, dan kebijakan agresif. Rejeki Motor Dealer merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan motor Honda yang beralamatkan di jalan Cihampelas, Bandung. Perusahaan dealer terkendala dalam penentuan pemenuhan modal kerja untuk bulan berikutnya. Perusahaan ini masih menggunakan penentuan pemenuhan modal kerja secara manual. Pemenuhan modal kerja diperlukan agar perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat mana kebijakan pemenuhan modal kerja yang lebih menguntungkan untuk perusahaan dengan juga memperhitungkan rasio profitabilitas, solvabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan-kebijakan pemenuhan modal kerja. Dari permasalahan tersebut perusahaan dealer membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat menganalisis laporan laba rugi dengan kebijakan-kebijakan pemenuhan modal kerja dan dengan memperhitungkan rasio profitabilitas, solvabilitas dan likuiditasnya. Dalam pembuatan aplikasi teknik pengumpulan data kebutuhan sistem dilakukan dengan cara wawancara kepada pemilik, observasi ke tempat industri, serta berdasarkan studi literatur. Penulisan kode program dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data MySQL. Pengujian aplikasi dilakukan dengan metode black box testing. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi mampu mengelola pencatatan akuntansi berupa jurnal, buku besar, neraca, laporan laba rugi, mampu menentukan laba bersih dengan kebijakan moderat/hedging, kebijakan konservatif, dan kebijakan agresif, mampu menentukan nilai rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap laba bersih. Hal ini terbukti dari hasil pengujian secara manual dan aplikasi yang telah menunjukan hasil yang sama serta fungsionalitas sudah sesuai yang diharapkan.