112090193
658.501 - industri
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Industri Engineering
437 kali
PT. Agronesia Divisi INKABA (Industri Karet Bandung) adalah salah satu perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Provinsi Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak di bidang industri, dengan poduk yang dihasilkan berupa berbagai jenis barang-barang teknik olahan dari karet. Hasil produksinya kemudian digunakan oleh berbagai industri atau instansi swasta lainnya seperti industri manufaktur (konstruksi), perhubungan (kapal laut), pertambangan, otomotif (mobil dan motor), maupun militer. Untuk dapat menunjang produktivitas perusahaan dalam memenuhi demand dari pelanggan maka kinerja mesin-mesin pendukung berlangsungnya kegiatan produksi di perusahaan perlu ditingkatkan.<br><br>
Produktivitas perusahaan dapat terhambat jika terjadi kerusakan pada mesinmesin produksinya, bagian maintenance perusahaan harus dapat melakukan kegiatan perawatan mesin yang tepat bagi setiap mesinnya termasuk pengelolaan suku cadang yang baik. Seringkali kerusakan terjadi diakibatkan dari adanya kerusakan pada komponen mesin. Untuk itu diperlukan suatu kegiatan pengelolaan suku cadang yang terencana dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan operasional dan maintenance perusahaan. Mesin Kneader KD-75-150D merupakan mesin di bagian compounding yang memiliki frekuensi kerusakan tertinggi. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada pengelolaan suku cadang pada mesin Kneader KD-75-150D.<br><br>
Dari perhitungan criticality analysis, didapatkan 7 komponen kritis pada mesin Kneader KD-75-150D yaitu komponen seal packing, bearing, asbestos packing, coil solenoid, belt, pully, dan gear. Kemudian dilakukan perhitungan kebutuhan suku cadang selama 1 tahun dengan menggunakan model pendekatan poisson process dengan confidence level sebesar 95%. Didapatkan jumlah kebutuhan komponen seal packing (33 unit), bearing (4 unit), asbestos packing (52 unit), coil solenoid (4 unit), belt (4 unit), pully (3 unit), dan gear (3 unit). Selanjutnya dilakukan penentuan stocking policy di setiap komponen. Maka didapatkan, 2 komponen yang dilakukan pemesanan sebelum terjadinya demand yaitu komponen bearing dan belt. Kemudian terdapat 5 komponen yang dilakukan persediaan komponen di gudang penyimpanan yaitu komponen seal packing, asbestos packing, coil solenoid, pully dan gear. Dari masing-masing komponen selanjutnya ditentukan jumlah pemesanan optimal, titik pemesanan kembali dan safety stock jumlah minimal komponen yang harus disediakan. Kemudian dilakukan perhitungan biaya inventory yang harus dikeluarkan perusahaan untuk masing-masing komponen, sehingga didapatkan total biaya untuk mesin Kneader KD-75-150D selama 1 tahun yaitu sebesar Rp. 36.150.872,22.<br><br> Maintenance Management, Spare Part Management, Reliability Centered Spares (RCS), Inventory Analysis, Poisson Process
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | KETTY MUSTIKA PRASETIANTY |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Sutrisno, Rd. Rohmat Saedudun |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, S1 Teknik Industri |
Kota | Bandung |
Tahun | 2013 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |