112050084
658 - General management, General business management, General industrial Management
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Information System
300 kali
PT. Telkom sebagai perintis dari perusahaan telekomunikasi di Indonesia telah menjadi market leader dalam usaha telekomunikasi. Dengan tujuan untuk mempertahankan posisinya, peruhaan harus menjamin dan meningkatkan kualitas dari jaringan telekomunikasinya. Hal tersebut juga perlu diupayakan dengan mengatur produk-produknya dengan baik. Dengan pertimbangan tersebut peran sebagai perusahan yang teratas yang terlibat langsung dalam pengembangan produk harus dijalani dengan baik. Pengetesan 8 IC merupakan salah satu cara untuk memonitor pengembangan produk. Jika produk yang mereka kembangkan dapat melalui tes ini, maka artinya produk tersebut siap untuk dijual ke masyarakat. Dengan era telekomunikasi yang cukup kompetitif seperti sekarang, lebih dari 5 operator telekomunikasi bertarung untuk mendapatkan kastemer. Jika salah satu operator terlambat untuk meluncurkan produk padahal produk tersebut menjadi kebutuhan dari masyarakat, maka pelanggan mereka akan pindah ke operator lainnya dan perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menambah jumlah pelanggannya.<br> Untuk mempertahankan eksistensinya, PT.Telkom Indonesia sebaiknya lebih cepat dalam meluncurkan produk dari pada operator yang lainnya. Bagaimana untuk mencapaihal tersebut? Tentunya proses pengembangan produk/layanan harus mengadopsi proses yang efisien. Salah satu langkah dalam pengembangan produk/layanan adalah pengetesan 8 IC. Test ini mempunyai tujuan untuk memastikan semua aspek yang terkandung didalam produk yang dikembangkan telah sesuai dengan yang diharapkan. Pada kondisi eksisting, proses pengetesan 8 IC mempunyai kesulitan dalam mengumpulkan, merekapitulasi, transfer informasi mengenai pengetesan serta melaporkan hasil pengetesan. Jadi membuat proses pengetesan 8 IC menjadi lebih efisien merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan peluncuran produk/layanan secara lebih cepat.<br> Sistem informasi dibuat untuk membantu aktifitas-aktifitas dari penggunanya. Aktifitas-aktifitas tersebut dapat diintegrasikan untuk mendapatkan hasil yang iinginkan oleh penggunanya. Setelah mengamati proses pengetesan 8 IC, penulis memiliki sebuah ide untuk menyediakan system informasi dalam upaya membantu proses pengetesan 8 IC. Sistem ini akan mengintegrasikan beberapa proses yang akan mengurangi sumber daya. Selain itu system ini juga menyediakan suatu “alat” untuk mengetahui kepentingan antara aspek yang satu dengan lainnya. “alat” yang dimaksud adalah matriks Pairwise Comparison. Peran dari Pairwise Comparison ini adalah untuk meminimalisir keputusan yang diambil secara subjektif dan untuk membuat tim pengetesan 8 IC cepat dalam membuat keputusan mengenai rekomendasi untuk peluncuran suatu produk.<br> Jadi PT. Telkom Indonesia bisa mendapat keuntungan dari system informasi ini, karena system informasi ini dapat membantu mereka dalam mendorong cepatnya proses pengembangan produk / layanan terutama pada proses pengetesan 8 IC. Konsekuensi dari keuntungan ini adalah mereka dapat mempertahanan pelanggan mereka dan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menambah jumlah pelanggannya. Jika pelanggan mereka bertambah itu artinya mereka mempunyai kemungkinan untuk menumbuhkan pendapatan dan keuntungan mereka sebanding dengan pertambahan jumlah pelanggannya.<br> 8 Internal Capability, Pairwise Comparison, Laporan Pengetesan
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | Bayu Respati Yulianto |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Christanto Triwibisono, Ir., MM.; Zakariah, ST., MT. |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom |
Kota | Bandung |
Tahun | 2009 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |