111100073
621.384 56 - Cellular telephone systems
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Cellular Telephone Systems
117 kali
Kebutuhan akan teknologi yang handal dengan bandwidth yang lebar dan mobilitas yang tinggi serta mendukung semua fitur layanan yang dibutuhkan. Hal inilah yang mendorong munculnya teknologi seluler yaitu Long Term Evolution (LTE). Kota Bandung sangat potensial untuk dikembangkan teknologi seluler seperti LTE karena populasi penduduk yang padat dan kebutuhan konsumsi data yg besar ditambah banyaknya pengguna seluler. Dalam tugas akhir ini, teknologi WIMAX difungsikan sebagai backhaul karena mendukung geografis kota Bandung. Walaupun teknologi fixed WIMAX merupakan sistem komunikasi berbasis microwave yang mendukung fungsi akses maupun backhaul.<br>Pada perencanaan ini, LTE menggunakan metode dimensioning by capacitydan dimensioning by coverge. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bandung untuk 8 tahun kedepan serta factor keaktifan pelanggan di operator menjadi dasar dalam perencanaaan capacity. Sedangkan data perangkat e-nodeB untuk perencanaan coverage. Selain itu, ditambahkan pula analisis CINR dan throughput pada jaringan LTE dengan Frequency Reuse menggunakan metode Fractional Frequency Reuse (FFR) dan dibandingkan dengan LTE tanpa menggunakan Fractional Frequency Reuse (FFR). Untuk perencanaan WIMAX sebagai backhaul, Sistem WIMAX sebagai backhaul yang digunakan adalah point-to-point LOS Fixed WIMAX (802.16d – 2004).<br>Hasil yang dicapai pada tugas akhir ini adalah perancangan backhaul jaringan Fixed WIMAX yang optimal dengan 7 Hop dan 57 branches dari sisi ketinggian antenna, FSL dan RSL (Received Signal Level)adalah rata – rata sebesar -44 dBm > -101 dBm standar dariRx Sensitivity perencanaan ini layak diterapkan, serta perencanaan LTE menggunakan 58 site downlink. Analisis parameter signal level(RSRP)yaitu -49 dBm > -70 dBm dengan persentasi 96 %, analisis performansi LTE non FFR dan with FFR, padaCINR Level dengan kondisi jaringan LTE tanpa FFR sebesar 10.15 dB, dan terjadi peningkatan kualitas dengan menggunakan metode FFR sebesar 11.25 dB, pada Throughput non FFR sebesar 17,601 kbps dan terjadi peningkatan Throughput with FFR yaitu 36,614 kbps sehinggan akan lebih baik pada jaringan LTE menggunakan metode Fractional Frequency Reuse (FFR).
LTE, WIMAX, Backhaul, FFR, dimensioning by capacity &by coverage
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | AUDITH WAHYUNI OKTAVIANI |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | HEROE WIJANTO, NACHWAN MUFTI |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom |
Kota | Bandung |
Tahun | 2014 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |