16.04.407
C -
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Jaringan Multimedia
124 kali
Komunikasi di tengah laut menggunakan gadget pribadi cukup sulit untuk dilakukan. Penumpang kapal tidak dapat menggunakan handphone, disebabkan karena jangkauan BTS yang berada di darat dan user berada di tengah laut, dengan kondisi demikian sulit untuk melakukan telepon, SMS, maupun internet. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini beberapa kapal penumpang telah tersedia BTS dari salah satu operator seluler Indonesia. Saat ini para penumpang dapat berkomunikasi dengan gadget pribadinya meskipun berada di tengah laut. Akan tetapi fasilitas tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal, karena hanya pelanggan yang membawa handphone dan hanya penumpang yang menggunakan SIM card dari operator selular tersebut yang dapat memanfaatkan fasilitas BTS tersebut. Untuk meratakan fasilitas tersebut, internet dengan jaringan WiFi dapat menjadi solusi, kemudian di manfaatkan oleh penumpang bagi yang menggunakan laptop atau bagi penumpang yang tidak menggunakan kartu SIM operator selular penyedia BTS tersebut. Dengan demikian semua penumpang kapal dapat melakukan komunikasi atau mendapatkan hiburan dengan media internet Untuk itu, maka dilakukan perancangan coverage area WiFi untuk pembuatan jaringan WiFi yang akan digunakan didalam kabin kapal agar area availability mencapai 90% dari kabin kapal. Perencanaan WiFi ini digunakan 2 metode agar diperoleh berapa access point yang dibutuhkan, yaitu berdasarkan kapasitas user yang disesuaikan dengan demand budget penumpang yang diperlukan dan berdasarkan link budget yang disesuaikan dengan luas coverage area dan link budget yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan model propagasi COST 231-Multiwall atau Model Walfisch-Ikegami sebagai metoda dan mengunakan MAPL (Maximum Allowed Path Lost) sebagai perhitungan link budget. Hasil dari perhitungan dan perancangan jaringan dilakukan simulasi menggunakan software simulasi propagasi radio dan akan diperoleh nilai coverage area yang dihasilkan dari WiFi tersebut dengan hasil yang optimal, yaitu area availability mencapai 90% dari kabin kapal, dan penumpang mendapatkan fasilitas internet dengan nyaman melalui jaringan WFi. Dari hasil perhitungan link budget, capacity planning, dan analisa dari hasil simulasi didapatkan, pada lantai 1 dibutuhkan 1 access point untuk dipasang dengan radius sel yang dihasilkan sebesar . 91,7% dari wilayah lantai 1 dapat ter-cover dengan kekuatan sinyal diatas -72 dBm, dan dengan rata-rata kekuatan sinyal diperoleh -56,31 dBm. Pada lantai 2 dibutuhkan 1 access point untuk dipasang dengan radius sel yang dihasilkan sebesar . 89,9% dari wilayah lantai 2 dapat ter-cover dengan kekuatan sinyal diatas -72 dBm, dan dengan rata-rata kekuatan sinyal diperoleh -56,16 dBm. Pada lantai 3 dibutuhkan 1 access point untuk dipasang dengan radius sel yang dihasilkan sebesar . 95,7% dari wilayah lantai 3 dapat ter-cover dengan kekuatan sinyal diatas -72 dBm, dan dengan rata-rata kekuatan sinyal diperoleh -53,77 dBm. Pada lantai 4 dibutuhkan 1 access point untuk dipasang dengan radius sel yang dihasilkan sebesar . 100% dari wilayah lantai 4 dapat ter-cover dengan kekuatan sinyal diatas -72 dBm, dan dengan rata-rata kekuatan sinyal diperoleh -49,76 dBm.
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | GASI DHIAS |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Rina Pudji Astuti |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom |
Kota | Bandung |
Tahun | 2016 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |